BUDIDAYA TANAMAN
KACANG TANAH (Arachis hypogeae L.)
Oleh : Dr. Ir. Listyanto, MSc *)A. Manfaat.
Kacang tanah (Arachis hypogeae L.) merupakan tanaman panganberupa semak yang berasal dari Amerika Selatan, tepatnya berasal dari Brazilia. Sebagai bahan pangan dan pakan ternak yang bergizi tinggi, kacang tanah mengandung lemak (40,50%), protein (27%), karbohidrat serta vitamin (A, B, C, D, E dan K), juga mengandung mineral antara lain Calcium, Chlorida, Ferro, Magnesium, Phospor, Kalium dan Sulphur. Di masyarakat kacang tanah dapat digunakan untuk berbagai keperluan bermacam-macam makanan baik makanan kecil, bumbu, selai dan berbagai kegunaan yang bersifat industri seperti minyak, bungkil, dan lain-lain.
B. Tempat Tumbuh
Kacang tanah dapat tumbuh pada ketinggian kurang dari 600 dpl, dengan
curah hujan antara 800-1.300 mm/tahun. Hujan yang terlalu keras
mengakibatkan rontok dan bunga. Suhu sekitar 28–32 derajat C. Kelembaban
berkisar antara 65-75 %, Penyinaran sinar matahari secara penuh. jenis
tanah yang gembur/ bertekstur ringan dan subur. pH antara 6,0–6,5. Di
tingkat Internasional mula-mula kacang tanah terpusat di India, Cina,
Nigeria, Amerika Serikat dan Gombai, kemudian meluas ke negara lain. Di
Indonesia kacang tanah terpusat di Pulau Jawa, Sumatra Utara, Sulawesi
dan kini telah ditanam di seluruh Indonesia.
C. Teknologi Budidaya.
(1) Penyiapan lahan
Penyiapan lahan pada awal tanam bersamaan dengan HTR dilakukan
bersama-sama dengan penyiapan untuk tanaman hutan. Namun pada tahun pada
penanaman selanjutnya maka penyiapan dikhususkan untuk tanaman sela.
Naumn bersamaan itu berfungsi sebagai pemeliharaan untuk tanaman hutan.
Karena fungsinya sebagai tanaman sela maka tanah dibuat bedengan
diantara tanaman utama.tanah digemburkan dengan dicangkul. Dan bibuat
bedengan untuk drainase apalagi di musim pengujan.
(1) Setelah ada hujan maka tanah dengan sendirinya akan hancur, maka diratakan.
(2) Sekiranya hujan mencukupi maka 4 hari sebelum tanam dilakukan
pemupukan pupuk organik granule/ pellet ”Bio Alami” antara 400 hingga 1
ton per hektar.
(3) Tanah dibuat dengan bedengan, dengan tujuan untuk drainase.
(4) Dapat digunakan pupuk kandang, atau kompos sebagai materi organik.
2) Penyiapan benih.
Pemilihan benih menentukan sekali produksi yang akan dipanen, karena
berdasarkan varietas tanaman maka terdapat tanaman kacang yang
berbeda-beda hasilnya.
Varietas unggul yang dianjurkan antara lain : Gajah, Macan, Banteng,
Tapir, Kelinci dan Mahesa, varietas-varietas ini tahan terhadap penyakit
layu, karat dan bercak daun. Atau varietas lain yang sesuai dengan
kondisi setempat.
3) Penanaman
- Penanaman dilakukan segera setelah hujan turun cukup.
- Penanaman kedalaman ± 3 cm, dengan 2 biji per lubang
- Jarak tanam
Ø Pj = 40 cm X Lb=12 cm X Jrk parit 40 cm .
Ø Pj = 30 cm X Lb= 20 cm X Jrk parit 40cm.
Ø Pj = 35 cm X Lb=15 cm X Jrk parit 40cm
4) Menjaga kelembaban, pengairan, penyiraman.
- Untuk menjaga kelembaban tanah sangat baik lahan diberi seresah dari mulsa (jerami, kompos, daun-daun).
- Jika ada pengairan maka perlu dilakukan pengairan tetapi jangan sampai tergenang.
- Jika kekeringan cukup lama perlu dilakukan penyiraman dari sumber air yang ada ( sumur, sungai, dll).
- Jangan melakukan penyiraman, pemupukan pakai semprot pada saat pembungaan.
5) Penyiangan dan Pembumbunan.
(1) Penyiangan sangat diperlukan untuk mengendalikan gulma.
(2) Penyiangan dilakukan pada minggu ketiga yaitu antara umur 14 s/d 20 HST.
(3) Penyiangan kedua dilakukan pada minggu ke 6 yaitu antara 36 s/d 42 HST.
(4) Bersamaan penyiangan II dilakukan pembumbunan tanaman untuk persiapan tempat buah (polong).
6) Pengendalian Hama dan Penyakit:
Hama:
a) Uret Gejala: memakan akar, batang bagian bawah dan polong akhirnya tanaman layu dan mati. Pengendalian: menanam serempak, penyiangan intensif, tanaman terserang dicabut dan uret dimusnahkan.
b) Ulat berwarna. Gejala: daun terlipat menguning, akhirnya mengering. Pengendalian:penyemprotan insektisida Azodrin 15 W5C, Sevin 85 S atau Sevin 5 D.
c) Ulat grapyakGejala: ulat memakan epidermis daun dan tulang secara berkelompok.Pengendalian: (1) bersihkan gulma, menanam serentak, pergiliran tanaman; (2) penyemprotan insektisida lannate L, Azodrin 15 W5C.
d) Ulat jengkal Gejala: menyerang daun kacang tanah. Pengendalian: penyemprotan insektisida Basudin 60 EC Azodrin 15 W5C, Lannate L Sevin 85 S.
e) Sikada Gejala: menghisap cairan daun. Pengendalian:
(1) penanaman serempak, pergiliran tanaman; (2) penyemprotan
insektisida lannate 25 WP, Lebaycid 500 EC, Sevin 5D, Sevin 85 S,
Supraciden 40 EC.
f) Kumbang daun Gejala: daun tampak berlubang, daun tinggal tulang, juga makan pucuk bunga. Pengendalian: (1) penanaman serentak; (2) penyemprotan Agnotion 50 EC, Azodrin 15 W5C, Diazeno 60 EC.
a) Penyakit layu Pengendalian: penyemprotan Streptonycin atau Agrimycin, 1 ha membutuhkan 0,5-1 liter. Agrimycin dalam kelarutan 200-400 liter/ha.
b) Penyakit sapu setan Pengendalian: tanaman dicabut, dibuang dan dimusnahkan, semua tanaman inang dibersihkan (sanitasi lingkungan).
7) Pemupukan.
Pemupukan dilakukan dengan pupuk organik granule/pelet ”Bio Alami” pada
awal tanam sekitar 400 kg hingga 1 ton per hektar, pupuk hayati ”Bio P
2000 Z” dan pupuk organik cair ”Phosmit”.
Tabel 5. Jadwal dan Dosis Pemupukan Bio P 2000 Z pada Tanaman Kacang Tanah. (untuk 5 Liter / hektar).
Umur Tanaman
|
Dosis Penggunaan Pupuk Bio P 2000 Z
|
|||
3 liter/ ha
|
4 liter /ha | 5 liter /ha |
6 liter / ha
|
|
4 hari Sblm tnm |
-
|
1 liter/ ha
|
1 liter/ ha
|
1 liter/ ha |
20 – 21 HST
|
1 liter/ ha
|
1 liter/ ha
|
1 liter/ ha
|
1 ½ liter/ ha |
35 - 36 HST
|
1 liter/ a
|
1 liter/ ha
|
1 liter/ ha
|
1 ½ liter/ ha |
50 – 51 HST
|
1 liter /ha
|
1 liter/ ha
|
1 liter/ ha
|
1 liter/ ha |
65 - 66 HST
|
1 liter/ ha
|
1 liter/ ha |
Dengan cara dicampurkan maka dosis pupuk organik cair “PHOSMIT” sama dengan pupuk hayati “BIO P 2000 Z”.
Terdapat 2 jenis kacang tanah, yaitu berumur genjah dan berumur
panjang pada umur genjah dapat menggunakan tabel sampai pemupukan umur
60 hari, sedangkan umur panjang dapat menggunakan pengukuran sampai 75
hari.
8) Panen.
Umur panen tanaman kacang tanah tergantung dari jenisnya yaitu umur
pendek ± 3-4 bulan dan umur panjang ± 5-6 bulan. Adapun ciri-ciri kacang
tanah sudah siap dipanen antara lain:
a) Batang mulai mengeras.
b) Daun menguning dan sebabian mulai berguguran, Polong sudah berisi penuh dan keras.
c) Warna polong coklat kehitam-hitaman.
0 komentar:
Posting Komentar